Penurunan Aktivitas Gempa di Nias pada Maret Awal
Table of Contents
Penurunan Aktivitas Gempa di Nias pada Maret Awal
DATA NIAS | Stasiun Geofisika Gunungsitoli yang berada di bawah pengawasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru saja mengumumkan informasi terkini mengenai aktivitas gempabumi di wilayahnya selama kurun waktu 1-7 Maret 2024. Laporan ini disampaikan secara langsung oleh Buha M. Simanjuntak, orang yang memegang posisi tertinggi di BMKG Stasiun Geofisika Gunungsitoli.
Dalam laporan tersebut, Simanjuntak mengungkapkan bahwa ada penurunan jumlah kejadian gempabumi dibandingkan dengan periode yang sama di bulan sebelumnya. Analisis yang dilakukan oleh tim ahli BMKG di Stasiun Geofisika Gunungsitoli mencatat sebanyak 22 kali gempabumi yang terjadi selama minggu tersebut.
Dalam penguraian lebih lanjut, diketahui bahwa dari total 22 gempabumi tersebut, 10 kejadian memiliki magnitudo kurang dari 3. Adapun gempa dengan intensitas magnitudo 3-4 mencapai 7 kejadian. Sedangkan, gempabumi dengan magnitudo yang mencapai lebih dari 4 tercatat sebanyak 5 kali.
Informasi mengenai kedalaman pusat gempa juga dinyatakan dalam laporan tersebut. Secara umum, gempa dengan kedalaman kurang dari 60 kilometer paling banyak terjadi, yaitu 19 kali. Sedangkan, gempa dengan kedalaman antara 60-300 kilometer hanya tercatat 3 kali.
Buha M. Simanjuntak juga mencatatkan dalam laporannya bahwa tidak ada gempabumi yang dirasakan penduduk di kawasan kepulauan Nias selama periode tersebut. Meskipun begitu, kepala BMKG Stasiun Geofisika Gunungsitoli ini tetap menyerukan kepada masyarakat agar tetap berwaspada terhadap potensi gempabumi.
Ia menyarankan masyarakat untuk selalu memastikan informasi gempabumi yang diterima sangat akurat, dan hanya datang dari sumber yang terpercaya, seperti BMKG. Hal ini menjadi penting karena informasi yang akurat dan tepat waktu sangat menentukan dalam menanggulangi dan meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh gempabumi.
Melalui pemberitaan ini juga, masyarakat diharapkan dapat lebih memahami pentingnya memahami dan menerima informasi secara akurat mengenai bencana alam, khususnya gempabumi. Dengan begitu, saat bencana datang, masyarakat dapat lebih siap dan mampu menjaga diri serta lingkungannya. Unduh dan manfaatkan aplikasi BMKG yang dapat digunakan untuk memantau kondisi gempabumi dan bencana alam lainnya yang dapat membantu masyarakat dalam merespons bencana dengan lebih cepat dan akurat.
Posting Komentar