Target Ambisius BPJPH: 10 Juta Produk Halal Tahun 2024

Table of Contents

Target Ambisius BPJPH: 10 Juta Produk Halal Tahun 2024

DATA NIAS | Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH) dengan tekad yang kuat, menyerukan bahwa pada pertengahan Oktober tahun ini, diharapkan sebanyak sekitar 10 juta produk, termasuk makanan dan minuman serta hasil pengolahan lainnya, telah berhasil mendapatkan sertifikat halal Indonesia. Ini serentak dengan aturan yang dituangkan dalam Undang-Undang No. 33 Tahun 2014, prihal Jaminan Produk Halal (JPH) yang menekankan bahwa setiap produk yang beredar dan diperjualbelikan di kawasan Indonesia wajib memiliki sertifikat halal.

Sebagaimana ditegaskan oleh H. Hayatsyah, Kepala Kantor Kementerian Agama Gunungsitoli, sertifikasi halal ini merupakan bagian dari mandat yang ada dalam Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2021. Peraturan tersebut merujuk pada Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal, yang menetapkan tahapan keluarnya sertifikat halal, dimana tahap pertama diharapkan berakhir pada 17 Oktober tahun 2024.

Untuk mencapai target ini, Kementerian Agama Gunungsitoli secara aktif mempromosikan persyaratan Wajib Halal Oktober 2024, khususnya melalui dukungan dari Pendamping Proses Produk Halal (PPPH/P3H) yang bertanggung jawab memandu Pelaku Usaha Mikro Kecil supaya mereka dapat memenuhi kualifikasi untuk mendapatkan sertifikat halal.

Sebagai bagian dari upaya persebaran informasi ini, Kepala Kantor Kementerian Agama Gunungsitoli dan PPPH/P3H melakukan serangkaian kunjungan, salah satunya ke Ramadhan Fair di Gunungsitoli. Mereka mengajak para pelaku usaha untuk lebih memahami pentingnya memiliki sertifikat halal bagi usahanya.

Kartini Zebua, salah satu anggota tim, mengklarifikasi bahwa ada tiga kelompok produk yang harus mengantongi sertifikat halal pada tahap pertama ini. Yakni, produk makanan dan minuman, bahan baku dan tambahan untuk produk makanan dan minuman, serta produk hasil dan layanan penyembelihan.

Ajang Ramadhan Fair diharapkan menjadi wadah yang merangkul lebih banyak lagi pelaku usaha untuk mengejar dan mendapatkan Sertifikat Halal usahanya. Zebua juga menyerukan pentingnya para usaha mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB).

Dalam acara Ramadhan Fair ini, terdapat 29 stand usaha yang berpartisipasi. Dimana, diharapkan dalam waktu dekat bisa melakukan proses pengajuan Sertifikat Halal sekaligus NIB dalam suatu kerjasama. Kartini Zebua juga mengungkapkan bahwa satu pelaku bisnis dapat mengajukan hingga 10 produk untuk mendapatkan sertifikasi halal. "Maka dari itu, saya meminta para pelaku usaha untuk segera mengurus Sertifikat Halal agar dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk usahanya," pungkas Zebua.

BPJPH Ambitious Target: 10 Million Halal Products by 2024

The Implementation of Halal Product Guarantee (BPJPH) with strong determination, calls for by mid-October this year, it is hoped that around 10 million products, including food and beverages as well as other processed products, have succeeded in obtaining Indonesian halal certificates. This coincides with the regulations outlined in Law no. 33 of 2014, regarding Halal Product Guarantee (JPH), which emphasizes that every product circulated and traded in Indonesia must have a halal certificate.

As emphasized by H. Hayatsyah, Head of the Gunungsitoli Ministry of Religion Office, halal certification is part of the mandate in Government Regulation no. 39 of 2021. This regulation refers to the Implementation of the Halal Product Guarantee Sector, which determines the stages for issuing halal certificates, where the first stage is expected to end on October 17 2024.

To achieve this target, the Gunungsitoli Ministry of Religion is actively promoting the Mandatory Halal requirements for October 2024, especially through support from the Halal Product Process Assistant (PPPH/P3H) who is responsible for guiding Micro and Small Enterprises so that they can meet the qualifications to obtain a halal certificate.

As part of efforts to disseminate this information, the Head of the Gunungsitoli Ministry of Religion Office and PPPH/P3H made a series of visits, one of which was to the Ramadhan Fair in Gunungsitoli. They invite business actors to better understand the importance of having a halal certificate for their business.

Kartini Zebua, one of the team members, clarified that there are three product groups that must obtain a halal certificate in this first stage. Namely, food and beverage products, raw and additional materials for food and beverage products, as well as products and slaughtering services.

It is hoped that the Ramadhan Fair event will become a forum for attracting more business people to pursue and obtain Halal Certificates for their businesses. Zebua also called for the importance of businesses getting a Business Identification Number (NIB).

In this Ramadhan Fair event, there were 29 participating business stands. Where, it is hoped that in the near future we will be able to carry out the process of applying for a Halal Certificate as well as an NIB in a collaboration. Kartini Zebua also revealed that one business person can apply for up to 10 products to obtain halal certification. "Therefore, I ask business actors to immediately obtain a Halal Certificate so that they can increase consumer confidence in their business products," concluded Zebua.