{ "layout": "simple", "featuredPost": false, "infiniteScroll": false, "lazyLoadImages": true, "lazyLoadIframe": true, "showAnimation": false, "transitionEffect": "none", "menuStyle": "minimal", "font": "system-ui", "fontSize": "16px", "primaryColor": "#ffffff", "secondaryColor": "#000000", "accentColor": "#0077cc", "darkMode": false, "adsLazyLoad": true, "adsLoadDelay": 2500, "enableSharing": false, "showBreadcrumbs": false, "enableSearch": true, "enablePreload": true, "preconnectDomains": [ "https://fonts.googleapis.com", "https://fonts.gstatic.com" ], "preloadResources": [ "/favicon.ico" ], "removeJquery": true, "minifyCssJs": true, "combineCssJs": true, "deferJs": true }

Tudingan Kebangkrutan? Ini Penjelasan Lengkap dari GM Koperasi Simpan Pinjam Nias Terkait Dugaan Korupsi

Table of Contents

Tudingan Kebangkrutan? Ini Penjelasan Lengkap dari GM Koperasi Simpan Pinjam Nias Terkait Dugaan Korupsi

IDDATA NIAS | Agusman Lawolo, yang menjabat sebagai General Manager (GM) di Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Pedesaan (KSP3) Nias, telah membantah klaim seputar kegagalan atau kebangkrutan koperasi yang dia pimpin. Gerakan ini muncul menyusul berita tentang dugaan penyelewengan serta penggelapan dana oleh karyawan dan melibatkan jumlah hingga milliaran rupiah. Sebaliknya, Agusman menegaskan bahwa insiden penyalahgunaan dana tersebut telah diserahkan kepada Kepolisian Resor Nias untuk siasatasiswa dan penegakan hukum.


Tudingan Kebangkrutan Ini Penjelasan Lengkap dari GM Koperasi Simpan Pinjam Nias Terkait Dugaan Korupsi


Dia mengkonfirmasi bahwa, berdasarkan audit internal yang dilakukan pada pengelolaan finansial tahun 2023, ditemukan dugaan penyalahgunaan dana koperasi oleh seorang karyawan dengan inisial PLS yang mengakibatkan kerugian senilai Rp. 6 miliar. Peristiwa ini dikomunikasikan media saat berada di kantornya di Desa Saewe, pada tanggal 8 Mei 2024.


Agusman mengungkapkan bahwa temuan penggelapan dalam tubuh KSP3 Nias pertama kali dilaporkan ke Kepolisian Resor Nias pada 28 Maret 2024 untuk ditindaklanjuti secara hukum, dan proses tersebut saat ini masih berjalan. Hal ini ditujukan agar yang diduga pelaku dapat bertanggung jawab serta sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada anggota KSP3 Nias.


Menanggapi desas-desus negatif yang berkembang dalam media sosial, yang menuduh KSP3 Nias mengalami stagnasi manajerial akibat penemuan dalam audit internal senilai Rp. 6 miliar, GM KSP3 Nias menegaskan bahwa hal itu tidak benar. Proses operasional KSP3 Nias masih berjalan dengan normal seperti sedia kala, meski ada dugaan korupsi oleh karyawan.


Yang lebih tidak bisa diasumsikan oleh Agusman adalah ada pihak yang menyampaikan informasi yang tidak berdasar dan berusaha mempengaruhi anggota untuk menarik saldonya dari KSP3 Nias. Tapi, pihak manajemen siap melayani setiap anggota yang ingin melakukan penarikan saldo, tanpa membuat larangan.


Agusman menegaskan bahwa KSP3 Nias tidak mengalami kegagalan atau bangkrut, dan tetap melayani anggota yang ingin melakukan penarikan saldo, karena itu merupakan hak mereka. Meski ada laporan polisi, operasional KSP3 Nias tetap berjalan normal dan masih melayani kegiatan simpan pinjam anggota.


Eksistensi KSP3 Nias masih sangat kuat, hal ini dibuktikan dengan pembukaan penerimaan anggota baru beberapa waktu lalu, dan masyarakat menunjukkan antusiasme yang tinggi. Sejauh ini, KSP3 Nias beroperasi dengan normal dan membuka peluang bagi masyarakat Nias untuk bergabung menjadi anggota.






Bankruptcy Allegations? This is a complete explanation from the GM of the Nias Savings and Loans Cooperative regarding allegations of corruption

Agusman Lawolo, who serves as General Manager (GM) at the Nias Rural Development Savings and Loans Cooperative (KSP3), has denied claims regarding the failure or bankruptcy of the cooperative he leads. This movement emerged following news about alleged misappropriation and embezzlement of funds by employees and involved amounts amounting to billions of rupiah. On the other hand, Agusman emphasized that the incident of misuse of funds had been handed over to the Nias Police for student investigation and law enforcement.


He confirmed that, based on an internal audit carried out on financial management in 2023, allegations of misuse of cooperative funds by an employee with the initials PLS were found which resulted in losses worth IDR. 6 billion. This incident was communicated by the media while at their office in Saewe Village, on May 8 2024.


Agusman revealed that the discovery of embezzlement within KSP3 Nias was first reported to the Nias Resort Police on March 28 2024 for legal follow-up, and this process is currently still ongoing. This is intended so that the alleged perpetrator can be held responsible and as a form of accountability to the members of KSP3 Nias.


Responding to negative rumors developing on social media, which accused KSP3 Nias of experiencing managerial stagnation due to discoveries in an internal audit worth Rp. 6 billion, GM KSP3 Nias confirmed that this was not true. The operational process of KSP3 Nias is still running normally as before, even though there are allegations of corruption by employees.


What Agusman cannot assume is that there are parties who convey unfounded information and try to influence members to withdraw their balances from KSP3 Nias. However, the management is ready to serve every member who wants to withdraw their balance, without placing any restrictions.


Agusman emphasized that KSP3 Nias has not failed or gone bankrupt, and continues to serve members who want to withdraw their balance, because it is their right. Despite the police report, KSP3 Nias operations continue to run normally and still serve members' savings and loan activities.


The existence of KSP3 Nias is still very strong, this is proven by the opening of new member admissions some time ago, and the community showed high enthusiasm. So far, KSP3 Nias is operating normally and opens up opportunities for the people of Nias to join as members.

Posting Komentar