Kemenangan Beruntun STT Sunderman dalam Lomba Perahu Plastik

Daftar Isi

DIDATA NIAS | Suasana Taman Ya'ahowu, Pantai Reklamasi, Rabu (5/6/2024), riuh dengan sorak sorai yang bergema saat dewan juri memproklamirkan hasil lomba perahu dari sampah plastik dalam acara Nias Trash Raft Race II 2024. Event unik dan prestisius ini, yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran tentang pengelolaan sampah plastik, dihelat oleh Yayasan Terang Nias, Ehowu dan Komunitas Nias Indah Bebas Sampah.

Kemenangan Beruntun STT Sunderman dalam Lomba Perahu Plastik

Di tengah hiruk pikuk kegembiraan, satu nama terdengar paling keras - STT BNKP Sunderman. Mereka sukses membuktikan kiprahnya dalam kompetisi ini, tak hanya sebagai penantang, melainkan sebagai juara. Dengan meraih kemenangan untuk kali kedua berturut-turut di ajang yang sama, mereka menegaskan diri sebagai juara bertahan.


Satu Tahun, Dua Kemenangan

Kemenangan mereka tahun ini menandai suksesnya mempertahankan gelar yang telah diraih pada event serupa tahun sebelumnya. Dengan memenangkan dua kompetisi berturut-turut, mahasiswa/i dari STT BNKP Sunderman telah menunjukkan bakat dan kreativitas mereka dalam merancang dan membangun perahu dari sampah plastik.

Kemenangan Beruntun STT Sunderman dalam Lomba Perahu Plastik

Selain STT BNKP Sunderman, SMK Negeri 1 Gunungsitoli dengan bangga meraih predikat juara kedua, diikuti oleh Kompeliber, yang sukses mencapai posisi ketiga. SMA Negeri Gunungsitoli dan Prodi Sumner Daya Akuatik UNIAS menempati posisi empat dan lima, masing-masing, sementara ULW meraih tempat keenam.


Juri dan Peserta Event

Dewan juri untuk Lomba Perahu Sampah Plastik ini adalah Irwan Samuel Telaumbanua dan Leslie Larosa. Di sisi lain, Prodi Perawat Poltekkes, yang memenangkan Lomba Kriya dari Sampah Plastik, juga menarik perhatian. Begginer Farmers dan Virdolin Manao juga membuat kejutan dengan masing-masing meraih posisi kedua dan ketiga dalam Lomba Kriya.


Menegaskan Komitmen Lingkungan

Selain menjadi ajang pameran kreativitas mahasiswa, lomba ini juga mencetak terobosan dalam pendidikan lingkungan. Jumlah peserta yang mencapai 20 orang dalam Lomba Kriya dari Sampah Plastik menegaskan semakin banyak orang yang peduli terhadap lingkungan, terutama dalam upaya mengurangi, memanfaatkan, dan mengolah sampah plastik yang menjadi masalah global.


Hingga akhirnya, dalam nuansa kompetisi yang dahsyat dan bersemangat, mahasiswa/i STT BNKP Sunderman menunjukkan bahwa setiap tantangan bisa menjadi peluang. Dengan berhasil membuktikan diri sebagai juara bertahan dalam Lomba Perahu dari Sampah Plastik, mereka mengajarkan kita semua bahwa meskipun kita mungkin berhadapan dengan hal-hal yang tampaknya tidak berguna dan rusak - seperti sampah plastik - kita selalu memiliki kesempatan untuk mengubahnya menjadi sesuatu yang berguna dan cantik. Di tangan yang tepat, bahkan sampah bisa berubah menjadi juara.

Posting Komentar